Friday, December 26, 2014

The Best Gift I Ever Had


Satu hari yang kau tunggu yang hanya datang setahun sekali. Hari kelahiran. Jika di hari spesial itu ada hal yang merusak harimu. Then, what should you do?
Tepat sehari sebelum hari spesial itu tiba, aku mendengar kabar yang merusak kebahagianku, hampir seluruhnya ia mengambil bagian itu. Memang belum tepat hari 'H'. Tapi, aku sudah membayangkan kebahagianku esok. Tepat usiaku menginjak awal kepala dua. Setahun ini yang sangat berat untuk ku lalui. The hardest part I ever had! Terlalu banyak hal terjadi padaku. Menguji kesabaran dan kedewasaanku. Aku bersyukur tentang itu.Ya walaupun terkadang ego ku msing tinggi. AKu belum bisa mengalahkan rasa gengsiku sendiri. Aku merasa lebih bisa menahan emosi ku yang biasanya meledak-ledak. Aku bisa lebih dewasa dan bijak menyikapi sesuatu. Aku yang tidak pernah bisa membalas dendam apalagi membenci orang yang telah menyakitiku.  Pain makes you stronger. Tears make you braver. Heartbreaks makes you wiser. Aku belajar dari semua yang aku alami. Aku belajar untuk percaya bahwa ada rencana-Nya yang lebih baik. Sebagai seorang hamba, aku hanya bisa berprasangka baik. Karena Allah bersama prasangka hamba-Nya. Tapi, masalah ini berbeda. Ketika kehadiranmu tidak dipertimbangkan. Ketika kau merasa tak dianggap oleh orang yang sangat kau sayangi seumur hidupmu. Seorang yang membuat kau lahir ke dunia ini. It's hard to believe it! Ketika orang yang paling kau sayang di dunia ini mengecewakanmu.
Lewat tengah malam. Sudah masuk tanggal 26 Desember. Aku tak bia terlelap karena terus memikirkan hal itu. Bagaimana bisa orang yang paling aku sayang merusak hari spesialku? Tapi Allah selalu punya rencana yang tidak pernah diduga oleh hambaNya. Pagi harinya. Beberapa teman mengucapkan selamat ulang tahun dengan beragam doanya yang membuat aku tersenyum dan lupa bahwa hariku sudah tak indah lagi. When life gets you down, just remember you've friend who make you laugh. Yup. Itulah kelemahnku yang tak jarang melihat masalah hanya dari satu sisi saja. Hanya melihat orang yang telah membuatmu kecewa dan lain sebgainya. Aku lupa bahwa masih ada orang yang menyayangiku. Masih ada yang membautku tersenyum. Aku terlalu sibuk memikirkan orang yang membuatmu jatuh. Sebuah pelajaran berharga lagi yang Dia berikan padaku.
Belum cukup sampai disitu. Seseorang di masa laluku datang. Sudah beberapa bulan ini aku tidak tahu-menahu tentang kabarnya. Tidak berusaha menengok segala macam sosmed yang ia punya. Apalagi menghubunginya secara personal. When I'm totally move on, he comes. Untung saja beberapa bulan ini aku selalu berusaha menguhkan hati dan pendirianku sebagai antisipasi jika masa itu datang. Dan benar saja. Masa lalu itu tak akan pernah menang. Karena ia selalu berada di belakang kita. Kaki ku yang sudah terbiasa untuk melangkah kedepan. Jangankan untuk berbalik, menengok pun tak akan pernah. Walau hujan dan badai menerpaku. Aku pikir aku sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihanku sendiri. Aku cukup tahu seberapa besar kapasitas yang aku punya. Aku tahu dimana kelemahanku. Maka dari itu, aku berhak menentukan sendiri tentang hal apa yang membuatku bahagia. Aku tak ingin lagi seapapun itu orangnya memegang kendali kebahagianku. Aku kira..aku cukup tahu mana yang baik dan tidak untuk diriku sendiri. Jika sifatku masih belum bisa menunjukkan kedewasaan, setidaknya aku akan mulai dari pemikiranku yang insya allah akan berdampak pada sikapku. Amiin...
For all the people who make me laugh : THANK YOU
How lucky I am who ever meet with people awesome like you ;)


Posting edit tambahan :
Setelah gak lama gue posting ini blog. Rumah gue mati lampu tibatiba (ngejepret). Masih dalam kaget dan sedang dalam proses menyesuaikan diri dengan kegelapan tibatiba ada yang gebrakin pintu kamar gue. Ternyata adek gue nendang pintu kamar sambil bawa kue ulangtahun di ikuti dengan nyokap gue yang berjalan di belakang adek gue dan bilang, "Ini adek kamu yang punya ide kasih kue, In". Gue cuma bisa cengo aja lihatnya. Bukannya terharu malah bengong lihat apa yang sedang terjadi didepan mata gue, cuma bisa berkedip. Masih dalam pikiran nyata atau nggak. Seumur hidup gue baru dikasih surprise sama mereka seperti ini mengingat tidak setiap saat kita bersama. Ini yang kebetulan kita saedang berlibur bersama minus bokap. Yaah beginilah jadinya. Akhirnya gue ambil kerudung dan gamis untuk berfoto dengan adek tersayang. Nyokap yang bagian fotoin >,<
Thanks God for the best things I ever had ^o^

No comments:

Post a Comment