Saturday, September 12, 2015

#2 Wisata Semarang : Candi Gedong Songo

Sebagian besar mungkin tahu Candi Borobudur dan Candi Prambanan beserta sejarah dibangunnya kedua candi tersebut. Tapi kali ini gue mau membahas tentang Candi Gedong Songo yang gue sendiri baru tahu keberadaannya setelah gue kuliah di Semarang. Dan baru masuk tahun ketiga gue kuliah, gue mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi tempat tersebut tanpa tahu sejarahnya. Yang gue tahu hanya Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Kalai dilihat dari namanya sih, "Gedong" artinya bangungan, dan "Songo" artinya sembilan. Jadi arti dari Gedong Songo adalah bangunan (kelompok) sembilan. Tapi setelah gue tempat, dan mengikuti jalan setapak, Gedong Songo hanya memiliki lima candi saja yang letaknya berjauhan satu sama lain. Dan masing-masing bentuk bangungan candinya tidak jauh berbeda. Karena gue jalan-jalan bersama teman-teman yang juga tidak ada orang asli Semarang, jadi kita cuma bisa jalan dan lihat-lihat saja tanpa tau maksud dibangunnya Candi Gedong Songo tersebut yang menurut kami itu hanya bangunan hiasan, tidak bisa dimasuki.



Oh ya gue punya sedikit cerita. Kebetulan gue ke Candi Gedong Songo bersama dua teman kuliah gue yang lainnya. Dan diantara kita bertiga, gue yang paling payah. Yah bisa dibilang gue bukan anak alam. Karena setau gue, sekarang itu yang namanya alam, muncak (gunung), hutan pinus, dll itu lagi kekinian. Semua teman SMA gue yang demen maen ke mall pas jaman sekolah, semenjak kuliah foto-foto di instagramnya udah jauh berbeda. Gunung, laut, hutan, dan sederetan foto lain di alam yang sedang kekinian. Sedangkan gue? Gak perlu ditanya. Nothing! Makanya pas jalan keliling naek sampe kita bisa lihat kelima candi itu "sesuatu" banget buat teman-teman dan gue sendiri. Karena memang pas kita jalan, kayaknya gue sendiri yang paling payah. Kaki gue sangat rapuh. Rasanya lutut gue mau patah. Pulang-pulang gue tepar. Ya walaupun gak parah sih. Besok paginya badan gue udah kembali semula. Hebatnya, pegal-pegal kemarin itu hilang tanpa tersisa. Cerita lucunya ada ketika gue dan teman-teman ada di Candi ke empat. Karena gue gak sehebat teman-teman gue dalam berjalan, akhirnya gue ngadem dipinggiran candi, karena kebetulan kita kesana pada siang hari. Naik jam satu siang, turunnya pas banget sama waktu ashar. 




Di Candi Gedong Songon juga ada kawab belerangnya. Baunya...sangat menusuk hidung. Kalau yang pernah ke Tangkuban Perahu, pasti tau baunya kayak gimana. Ya walaupun masih lebih pusing ketika mencium bau belerang yang di kawah Tangkuban Perahu sih. 















Nah waktu kita sampai Candi yang keempat itu kira-kira jam dua. Dan gue capek banget. Sementara gue ngadem, kedua teman gue yang lainnya foto-foto di sekitar halaman candi. Sampai ada rombongan laki-laki yang gue kira bisa disebut rombongan om-om atau bapak-bapak itu mau memasuki halaman Candi yang keempat, yang kebetulan saat itu cuma ada kita bertiga. Feeling gue mulain gak enak. Gue yang lagi duduk sambil mainin handphone, tiba-tiba salah satu dari rombongan itu, bapak-bapak tentunya memegang kamera DSLR yang dari lagaknya sedang memotret ke arah candi yang kebetulan disitu ada guenya! Karena gue takut disangkan kesana sendirian, akhirnya gue kirim sinyal pertolongan pada kedua teman gue tersebut, yagn sangat disayangkan mereka tidak menangkap sinyal gue samsek! Mereka malah meneruskan kembali aksi foto-fotonya. Akhirnya gue cuma bisa pasrah pura-pura bego sambil ngalangin wajah gue dengan satu tangan supaya orang itu gak dapet wajah gue. Alhasil, rombongan keluarga bapak tersebut dari arah lain yangjaraknya lumayan jauh sama mereka, cuma bisa bilang "Mba, mba... hati-hati tuh lagi difoto". "Suit..suit... sekalian aja kenalan sama mbaknya. Tanya siapa namanya". Disambut dengan gelegar tawa. Karena gue gak tahan lagi, akhirnya gue berdiri dan beres-beresin tas temen gue yang lainnya. Dan disaat itulah gue juga baru nyadar kalau ada kacamata bertengger dengan manisnya diatas kepala gue! Habislah gue! Akhirnya gue cuma bisa manggil kedua temen gue sambil pura-pura ngasih kacamata, yang padahal itu kacamata gue sendiri yang dibawa sama temen gue, tapi sialnya lagi dipake sama gue! Kedua teman gue cuma nyamperin gue dan ngambil kacamatanya itu dan kemudian kembali berfoto ria lagi, meninggalkan gue (lagi)! Bapak-bapak yang foto gue dari luar halamn candi tersebut kemudian nyamperin gue, dan kameranya dia kasih ke temannya yang lain, yang juga masih bapak-bapak. Saat itu gue masih belum bisa nebak dia mau berbuat apa lagi karena otak gue sama sekali gak bisa jalan kalau lagi di saat-saat yang memalukan. Dan setelah bapak yang pertama itu nyamperin gue dan ngajak ngobrol (basa-basi), "Mba'nya darimana? Candi yang keempat dimana ya mba'?. Dan akhirnya gue juga tau kalau dia juga dari Bogor (Yasmin) dan dia kenal sama rektor Univ gue. Yassalam... Dan ternyata dia sengaja nyamperin gue, kemudian berpose dan temannya yang lain itu memfoto gue dan bapak pertama tersebut!
















Akhirnya gue panggil lagi kedua teman gue itu dan minta untuk kembali jalan ke candi yang kelima. Dan hebatnya mereka malah merasa terganggu karena sesi fotonya belum selesai dan tidak mengkhawatirkan temannya yang lagi disamperin orang asing! Malang sekali diriku.
Karena gue merasa sudah cukup istirahat, akhirnya gue bisa kembali jalan, malah bisa ikut foto-foto juga.

 Di tengah perjalanan turu, kita menyempatkan diri untuk berfoto ria. Ya walaupun hasilnya tidak maksimal, tidak terlalu menandakan bahwa kita lagi diatas, tapi tak apalah. Lelahnya terbayar. Kalau gak ada kedua temanku itu, mugkin baru sampai Candi Gedong 2, dapat dipastika gue gak meneruskan perjalanan ke candi-candi yang selanjutnya. Mungkin next time gue harus kesana lagi nyobain naik kudanya sambil ditemenin Tour Guide. Dan buat anak-anak kota yang demen main ke Mall, harus nyoba sekali-kali main ke alam. Biasakan kaki untuk berjalan, bukan hanya bisa naik kendaraan hahaha...
Semoga foto dan isi blognya bisa menarik oembaca untuk mengunjungi Semarang ^v^