Monday, June 22, 2015

Ketika Baper Muncul












Baper alias bawa perasaan. Satu kata yg mmiliki banyak makna bagi setiap individu. Begitupun dengan diriku sendiri. Dan baper kali ini sangat berbeda dengan pengertian baper diatas yg aku ambil dr sebuah akin instagram komedi.
Entah kenapa tibatiba kepikiran buat ngeblog something yg menurutju rada absurd buat gue yang akhirakhir ini sibuk persiapan uas dengan minggu tegangnya. Ya Anggap aja ini sebagai intermezo buat diri sendiri sebelum stress mikirin uas.
Pada suatu pagi aju nonton tv, iseng gantiganti channel karena gak ada tayangan yg menarik. Sampai akhirnya pd suatu channel swasta yg menayangkan video clip suatu grup vocal. Menariknya personil grup vokal tersebut adalah empat perempuan berhijab dengan judul lagunya "Kekasih  Halalmu". Lagunya asli enak banget di telinga gue. Liriknya nyentil kaum adam banget! Setelah beberapa waktu lalu booming lagu "Marry your daughter". Sekarang ada lagu versi kaum hawanya. Lucu sih. Sampe diriku ini baper banget dengerin lagu itu. Berharap masih ada ikhwan yg tersisa yg berpikiran islami dengan melamar menjadi kekasih halal seperti ajaran Islam. Pacaran setelah menikah *ups. Entah postingan gue ini semacam kode apa bukan, gue sendiri juga bingung. But, honestly waktu dengerin lagu itu, tibatiba pikiranku melayang pada seseorang yg aku pikir dia cukup mengerti tentang aturan Islam sehingga dia tidak akan mengajak pada halhal diluar ajaran Islam itu sendiri. Insya Allah.
Nih aku kasih liriknya. Kalian resapi sendiri. Hatihati bisa memunculkan baper tingkat tinggi untuk orang yg benarbenar "paham" 😁

Jangan coba coba sentuh hatiku kalau kau tak niat serius
Bila ku benar benar jatuh cinta apa kau mau tanggung jawab
Bukan berarti ku tak suka kau dekati aku
Tapi aku takut kau hanya memberiku harapan palsu

Apakah kau menaruh hati padaku
Dan berniat untuk menjadikan aku kekasih halalmu
Only one for you

Jangan kau coba coba dekati aku hanya karena kau ingin tau
Bila ku benar benar jatuh cinta ku pasti kan selalu setia
Bukan berarti kau tak boleh mendekati aku
Tapi aku takut kau hanya memberiku harapan palsu

Kalau kau benar sayang jangan pernah kecewakan diriku
Promise me you marry me
I will be the best for you

Tuesday, June 16, 2015

Trap in Comfort Zone? NO!

 "A comfort zone is beautiful place. But, nothing ever grows there" - Unknown -
Saya membutuhkan tamparan terlebih dahulu untuk bangkit meninggalkan zona nyaman itu. Memaksa diri untuk grow up karena hanya saya sendiri yang punya kendali atas diri saya dan saya tidak mengizinkan siapapun untuk ikut campur tangan didalamnya.
Saya anak sulung yang mempunyai satu adik laki-laki. Kalian sendiri pasti bisa menebak bagaimana orangtua memperlakukan anak perempuan satu-satunya. Walaupun anaknya sepasang (perempuan dan laki-laki), tentu saja anak perempuan lebih mendapatkan perhatian lebih. Hm...mungkin istilah yang tepat itu lebih di'protect' daripada anak laki-laki. Ya seperti itulah yang aku rasakan. Ditambah lagi anak pertama. Saya yakin setiap orangtua berharap lebih kepadanya. Melihat seperti itu, saya merasa keperluan saya lebih didulukan dibanding adik saya (terlebih dalam hal pendidikan). Hal itu membuat saya merasa saya sedikit dimanja, yang ditambah lagi fisik saya yang tidak tahan banting alias rapuh;gampang sakit. Dan ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan mereka (mungkin).
Beberapa waktu lalu, ada sesuatu yang mengusik pikiran dan hati saya ketika seseorang menamparku dengan kata-katanya. Ia bilang bahwa selama ini saya hanya bisa minta uang pada orangtua untuk membeli barang-barang diluar keperluan kuliah (hedonism/foya-foya), apa-apa yang nanggung masih orangtua, gak pernah ngerasain susahnya cari uang dan bla bla bla. Come on! Apa yang menjadi landasan dia berkata seperti itu? They may know my name, not my story! Secara usia, memang seharusnya saya sudah harus bisa mencari uang sendiri. Tapi ini masih masanya mencari ilmu. Masanya mencari uang akan ada saatnya setelah ini. Tapi terlanjur. Kata-katanya sudah terlanjur menampar saya. Tamparan itu membuat saya bangkit dari comfort zone. Saya ingin membuktikan bahwa saya tidak serendah apa yang dia pikirkan.
Dua minggu sebelum masuk kuliah saya mulai berusaha mencari part time job yang biasa diisi sama mahasiswa buat nambah-nambah uang jajan sekalian ngisi waktu luang (biasanya mahasiswa yang gak aktif organisasi kampus alias kuliah-pulang-kulian-pulang). Mulai dari akhir februari saya memanfaatkan sosmed yang saya punya. Searching by hashtag, keyword, group, etc. Loker buat mahasiswa sih ada aja, tapi rata-rata lokasinya jauh dari kampus. Kurang-lebih butuh waktu 30 menit perjalanan, dan waktunya sendiri dari sore sampai malam. Tapi setiap saya hampir menyerah, aku berusaha mengingat lagi kata-katanya yang berhasil menampar saya. Tak lelah kembali mencari info di sosmed hari demi hari. Tak lupa juga saya berdoa kepada sang Kuasa agar dimudahkan dan diberi petunjuk. Ketika saya berkata "ingin", sedangkan Allah berkata "tunggu". Saya terus berusaha dan berdoa. Sampai akhirnya hari itu datang. Awal April saya mendapatkan rejeki itu. Dan kau tau? Setelah bolak-balik cari info dan berusaha datang ke tempat, job inilah yang sesuai dengan jadwal kuliah, jadi sama sekali tidak mengganggu kuliah. Semakin lama saya semakin percaya bahwa ALlah Maha Tau apa yang hambaNya butuhkan, bukan yang hambaNya inginkan. Hanya saya kita harus tetap berusaha, berdoa, dan percaya bahwa Dia tidak tidu. Dia selalu mendengar doa kita dan melihat usaha yang sedang kita lakukan. Semasih hal itu tidak melanggar dari aturan-Nya. Dengan cara yang entah bagaimana, Allah akan selalu memberikan yang lebih dari sekedar baik. Berprasangka baiklah pada-Nya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Walau Dia menguji kita dengan merasakan sakit terlebih dahulu.
Tanggal 5 Mei kemarin tepat sebulan saya nyambi kuliah. Ya memang fee nya gak seberapa, namanya juga part time. Tapi setidaknya saya berusaha untuk tidak membebani orangtua saya diluar biaya kuliah. Saya bisa membeli barang apapun yang saya mau dengan uang saya sendiri. Saat ini pun badan saya sudah terbiasa dengan rutinitas baru ini. Tidak ada keluhan. Malah badan saya bereaksi (badan linu dan pusing) ketika saya hanya diam di kost, tidak melakukan kegiatan apapun. Karena kebetulan hampir seminggu kemarin saya libur sambilan. Padahal biasanya pagi-sore kuliah, dilanjut lagi sambilan sampai malam kalau hari biasa, walau kadang gak full sih senin-kamis. Yang pasti kalau sambilan jumat-minggu, sama sekali gak mengganggu kuliah. Paling rada kwalahan aja kalau lagi banyak tugas (apalagi kalau kelompokan) dan gak ada waktu buat jalan sekedar refreshing bareng teman. Harus mutar otak buat jalan bareng teman. Tapi bagusnya sih saya jadi lebih bisa menghargai waktu. Gak ada lagi waktu buat santai-santai.

"Hidup tidak selamanya berjalan mulus. Hidup butuh masalah supaya kita tau punya kekuatan. Butuh pengorbanan supaya kita tau punya kekuatan. Butuh pengorbanan supaya kira tau cara bekerja keras. Butuh airmata supaya kita tau merendahkan hati. Butuh dicela supaya kita tau bagaimana caranya menghargai. Butuh tertawa supaya kita tau mengucap rasa syukur. Jika setiap harapan berjalan sesuai dengan rencana, maka kita tidak akan pernah belajar bahwa kecewa itu menguatkan".

"Ketika seseorang menyakitimu lagi dan lagi, Anggaplan mereka sebuah amplas yang menggosok Anda. Pada akhirnya Anda akan bersih mengkilap dan dia habis tak berguna" - Deddy Corbuzier -

KKL ~ Goes to Malang

Sudah dua bulan lebih KKL dilaksanakan. Dan sudah dua bulan postingan gue yang satu ini mendem di draft dan gak kelar-kelar karena banyak prioritas gue yang lebih penting! Hahaha entah kepentingan apa itu, yang pasti semua kepentingan itu membuat gue gak bisa menyempatkan waktu untuk posting di blog. Nanti malam udah mulai taraweh, besok mulai puasa, besok senin-rabu gue UAS dengan mengambil minggu tenang yang keberadaannya hanya mitos dan masih dipertanyakan sampai detik ini (curcol dikit hehe). Ok. Langsung aja gue mulai perjalanan KKL gue.
Kuliah Kerja Lapangan sudah berlalu. Seperti yang gue janjikan di postingan sebelumnya. Gue akan share sedikit tentang perjalanan KKL gue kemarin. Let's check it out!
Semarang-Solo-Malang. Rombongan mulai berangkat dari kampus gue kira-kira jam 06.00 dan sampai Solo kira-kira jam 09.00 lah ya. Kunjungan pertama kita di TK Inklusi Lazuardi Kamila Solo. TK tersebut didirikan tahun 2001 dan bekerjasama dengan Poltekes Solo karena mereka memang spesialis inklusi, untuk anak-anak berkebutuhan khusus. TK Lazkam (Lazuardi Kamila) didirikan berawal dari keresahan para pendidik karena banyak anak-anak inklusi yang ditolak di sekolah umum. Padahal, obat yang paling mujarab bagi anak-anak inklusi adalah berbaur (bersosialisasi) dengan anak-anak normal lainnya. TK Lazkam mendapat julukan "Sekolahnya Manusia" karena memang mereka tidak pernah menolak satupun anak yang ingin masuk dan belajar, tapi dengan catatan, "Setiap anak yang masuk ke TK Lazkam, orangtua harus mau observasi dan bersosialisasi selama 3 bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Hal itu dilakukan untuk memudahkan guru untuk mengenal anak didiknya ketika mereka mulai masuk ajaran baru. Jadi tidak ada guru yang tidak tau tentang kepribadian anak didiknya dan tidak ada guru yang tidak mengetahui ada kejadian apa di lingkungan sekolah selama proses belajar-mengajar". TK Lazkam pun mempunyai terapis. Mereka biasanya mengambil orang ahli seperti lulusan fisioterapi.
Dokumentasi di TK Lazuardi Kamila Solo :







Setelah dari TK Lazkam, kami lanjut makan dan shalat dzuhur di RM. Kurang lebih pukul 14.00 kami melanjutkan perjalanan menuju ke Malang. Tidak butuh waktu lama, medan jalan menuju Malang membuat beberapa orang yang ada di bus kami mual alias mabok. Gue salah satunya. Jalan berbelok-belok, ditambah lagi supir bus yang mengendarai dengan cepat. Karena gue mabok, akhirnya gue dipindah tempat duduk dari kelima dari depan, jadi kedua dari depan. Setelah pindah kursi itu, rada mendingan sih. Sampai akhirnya bus berhenti di SPBU karena banyak anak-anak yang ingin buang air kecil. Dan beberapa anak jajan bakso. Gue yang sebetulnya ngidam dari waktu makan siang tadi, akhirnya gue ikutan beli karena ingin membuat perut menjadi hangat (tadinya). Tapi ternyata, sekitar 15 menit setelah bus kembali jalan melanjutkan perjalanan, perutku memuntahkan semua bakso itu. Beberapa temanku ngomel karena aku ngeyel dibilangin jangan makan bakso, nanti muntah lagi itu jadi kenyataan. Melihat aku seperti itu, akhirnya aku dipindah lagi ke kursi tepat belakang supir dan bersebelahan dengan temanku yang siap memijatku ketika aku muntah. Pukul 21.00 kita akhirnya sampai Hotel. Dan ketika aku ingin kembali ke kursi ku, beberapa temanku melarang karena suasana bus di area belakang sudah tidak kondusif karena banyak anak yang muntah. Ya apa boleh buat. Aku ingin mengambil barang-barangku untuk dibawa ke hotel. Sesampai di hotel, kita langsung makan malam. Sekamar isi 4 orang. Aku dan ketiga temanku selalu bersama-sama dan kebetulan kita makan terakhir di ruangan itu. Kami berempat sempat heboh tertawa karena salah satu temanku tiba-tiba mual ketika temanku yang lain menyebut kata "bus". Karena doi masih terngiang-ngiang banyak yang muntah dan bau busnya sudah gak jelas bercampur. Melihat kita yang sedang tertawa, kelompok temanku yang lain melihatku dan berkata, "Udah sembuh Ndah? Udah bisa ketawa-ketawa?", dengan wajah sedikit bingung bercampur khawatir. Aku juga bingung kenapa dia bisa bertanya seperti itu, tapi akhirnya aku ngeh apa yang dia maksud. "Iya udahlah. Emang kenapa? Tadi aku parah banget ya muntahnya?". Dengan tidak santai dia bilang, "Iyalah! Kamu tau? Di bus kita yang paling parah itu kamu tau. Orang mah sekali muntah udah selesai. Kamu muntah berapa kali tau deh! Terus mukanya juga melasin banget gitu". Aku cuma bisa tertawa mendengar dia berkata seperti itu.Ternyata memang separah itu ya? Padahal aku memang biasa mabuk darat seperti itu kalau jalannya berbelok-belok dan kecepatan mobil yang kencang. 




Selasa pagi, kura lebih pukul 08.00 rombongan KKL kami bergerak menuju obyek KKL 2 yaitu ke TK Unggulan Al-Ya'lu Malang. Sebuah TK Internasional yang melahirkan bibit-bibit unggul. Selama kami disana, kami tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar di lingkungan sekolah. Dokumentasi di handle oleh pihak TK. Disana menganut model pembelajaran sentra dan permainannya pun berbeda dengan TK lain pada umumnya, Disini ada permainan roller coaster untuk anak. Medannya hanya berbelok saja, tidak ada variasi naik-turun-menukik-apalagi sampai berbalik. Tapi, karena saat ini masih sering hujan, jadi untuk sementara permainan tersebut ditutup sampai cuaca memungkinkan. DIsana juga ada kebun anggur, kolam renang, dan permainan putar yang dijalankan oleh mesin, bukan diputar manual seperti pada TK umumnya. Yang membuat surprise kita semua adalah ketika kami di kumpulkan di sebuah ruangan seperti Home Mini Theatre dan anak-anak perwakilan TK tersebut tampil bermain cerdas cermat bersama perwakilan dari masing-masing rombel dari pihak kami selaku mahasiswa. Soal cerdas cermat dibuat dari pihak TK , seperti nama-nama ibu kota Indonesia sampai dunia, ibu kota negara-negara di dunia, nama-nama bandara di Indonesia sampai dunia, bendera negara di dunia, menerjemahkan kosakata ke bahasa Inggris dan Arab. Dan anak-anak tersbut memenangkan lomba cerdas cermat dengan skor jauh diatas dari mahasiswa dengan menjawab  dengan cangat cepat. Inilah yang disebut unggul dan patut go Internasional! Anak-anak tersebut lahir tidak serta-merta begitu saja, tapi juga peran guru lah yang penting.




Ba'da dzuhur, kami melanjutkan kunjungan kami ke Universitas Negeri Malang (UM). Disana, kami disambut dengan baik. Kami dikumpulkan disebuah ruangan seperti auditorium, dan ada perwakilan dari pihatk UM yang menyampaikan tentang prodi PG Paud di UM, kemudian ada perwakilan dari masing-masing Universitas yang tampil tari dan paduan suara.




Rabu pagi, kami check out dari Hotel dan langsung menuju Petik Apel. Untuk kesana, kita tidak bisa naik bus, karena jalan yang sempit dan tidak bagus atau tepatnyah tidak mendukung untuk dilewati oleh bus. Tidak seperti yang kami bayangkan. Kebun apel itu tumbuh tidak tinggi alias pendek. Jadi kita harus merunduk untuk menyusuri kebuh apel itu untuk mencari apel mana yang bagus untuk kita petik. Kita bisa makan sepuasnya dan gratis jika kita makan di kebun apel itu. Dan jika kita mau bawa pulang apel sebagai oleh-oleh, apel tersebut harus di kilo. sepeluhribu per kilonya.
Dokumentasi di Petik Apel :









Seusai dari petik apel, kami langsung menuju Jatim Park 1. Hari itu, kebetulan banyak banget orang yang berkunjung kesana. Sama seperti kita. Kunjungan sekolah (study tour) ataupun KKL. Didalamnya ada wahana bermain dan edukasinya, ya gak beda jauh sama TMII kali ya. Cuma kalau disini, HTM berlaku untuk semua permainan kecuali permainan koin macam di Time Zone gitu. Berkunjung ke Jatim Park 1 tidak begitu mengesankan karena baru saja kita menyusuri jalan menuju wahana yang harus melewati taman edukasi terlebih dahulu, tiba-tiba hujan. Beberapa permainan tidak bisa dijalankan, dan terpaksa kami harus menunggu sampai hujan redakurang lebih sejam. Setelah itu kita hanya bisa menjajaki rumah hantu dan roller coaster karena kita sudah dipanggil untuk segera kembali ke bus dan melanjutkan wisata lainnya.
Dokumentasi di Jatim Park 1 :





Wisata selanjutnya Museum Angkut. Kekecewaan kita di Jatim Park 1 sedikit terbayar ketika kita memasuki Museum Angkut. Mungkin rada-rada katro aja kali ya saking senengnya akhirnya bisa juga kesini hahaha. Didalamnya terbagi dalam beberapa zona, diantaranya zona Sunda Kelapa, Europe (Italia, Paris, German, dan Inggris, American (Hollywood), Las Vegas, Gangster Town & Broadway Street. Buat yang pengen ke negara Barat sana, gue rekomendasiin dulu buat ke Museum Angkut biar kalian punya sedikit gambaran disana. Hahahaha lebay siiih >,<
Dokumentasi di Museum Angkut :




















Kurang lebih jam 5 sore kami kembali ke bus dan melanjutkan kunjungan teakhir yaitu beli oleh-oleh. Tokonya pun dikunjungi banyak wisatawan selain rombongan kita. Jadi rada males juga sih mau beli oleh-oleh. Akhirnya gue ngikut teman aja sih beli apa, gue ngikut. Asal ada buah tangan buat orangorang di kost lah. Jam 7 kita kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Semarang. Gak sampai 15menit jalanan sudah berbelok-belok, gue yang lagi-lagi muntah, karena memang baru selesai makan juga kali ya sebelum perjalanan pulang, untung saja teman gue langsung tanggap. Dia kasih minyak putih dan antimo. Alhasil gue bisa tidur dengan tenang sampai Solo kira-kira jam 2 pagi. Perjalanan Solo-Semarang gue lalui dengan baik-baik saja, tidak ada halangan, dan gak pake muntah lagi. Ya kalau sekarnag gue ingat masa-masa itu, rasanya ingin kembali KKL. Masa kuliah yang paling menyenangkan ya jalan-jalan. Oh ya beberapa teman gue pun ingin kembali ke Malang dan ingin berinvestasi disana seperti villa, misalnya. Karena kota Batu, Malang benar-benar kota wisata yang harus dikunjungi. Setidaknya sampai kita belum bosan hahaha.