Saturday, September 12, 2015

#2 Wisata Semarang : Candi Gedong Songo

Sebagian besar mungkin tahu Candi Borobudur dan Candi Prambanan beserta sejarah dibangunnya kedua candi tersebut. Tapi kali ini gue mau membahas tentang Candi Gedong Songo yang gue sendiri baru tahu keberadaannya setelah gue kuliah di Semarang. Dan baru masuk tahun ketiga gue kuliah, gue mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi tempat tersebut tanpa tahu sejarahnya. Yang gue tahu hanya Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Kalai dilihat dari namanya sih, "Gedong" artinya bangungan, dan "Songo" artinya sembilan. Jadi arti dari Gedong Songo adalah bangunan (kelompok) sembilan. Tapi setelah gue tempat, dan mengikuti jalan setapak, Gedong Songo hanya memiliki lima candi saja yang letaknya berjauhan satu sama lain. Dan masing-masing bentuk bangungan candinya tidak jauh berbeda. Karena gue jalan-jalan bersama teman-teman yang juga tidak ada orang asli Semarang, jadi kita cuma bisa jalan dan lihat-lihat saja tanpa tau maksud dibangunnya Candi Gedong Songo tersebut yang menurut kami itu hanya bangunan hiasan, tidak bisa dimasuki.



Oh ya gue punya sedikit cerita. Kebetulan gue ke Candi Gedong Songo bersama dua teman kuliah gue yang lainnya. Dan diantara kita bertiga, gue yang paling payah. Yah bisa dibilang gue bukan anak alam. Karena setau gue, sekarang itu yang namanya alam, muncak (gunung), hutan pinus, dll itu lagi kekinian. Semua teman SMA gue yang demen maen ke mall pas jaman sekolah, semenjak kuliah foto-foto di instagramnya udah jauh berbeda. Gunung, laut, hutan, dan sederetan foto lain di alam yang sedang kekinian. Sedangkan gue? Gak perlu ditanya. Nothing! Makanya pas jalan keliling naek sampe kita bisa lihat kelima candi itu "sesuatu" banget buat teman-teman dan gue sendiri. Karena memang pas kita jalan, kayaknya gue sendiri yang paling payah. Kaki gue sangat rapuh. Rasanya lutut gue mau patah. Pulang-pulang gue tepar. Ya walaupun gak parah sih. Besok paginya badan gue udah kembali semula. Hebatnya, pegal-pegal kemarin itu hilang tanpa tersisa. Cerita lucunya ada ketika gue dan teman-teman ada di Candi ke empat. Karena gue gak sehebat teman-teman gue dalam berjalan, akhirnya gue ngadem dipinggiran candi, karena kebetulan kita kesana pada siang hari. Naik jam satu siang, turunnya pas banget sama waktu ashar. 




Di Candi Gedong Songon juga ada kawab belerangnya. Baunya...sangat menusuk hidung. Kalau yang pernah ke Tangkuban Perahu, pasti tau baunya kayak gimana. Ya walaupun masih lebih pusing ketika mencium bau belerang yang di kawah Tangkuban Perahu sih. 















Nah waktu kita sampai Candi yang keempat itu kira-kira jam dua. Dan gue capek banget. Sementara gue ngadem, kedua teman gue yang lainnya foto-foto di sekitar halaman candi. Sampai ada rombongan laki-laki yang gue kira bisa disebut rombongan om-om atau bapak-bapak itu mau memasuki halaman Candi yang keempat, yang kebetulan saat itu cuma ada kita bertiga. Feeling gue mulain gak enak. Gue yang lagi duduk sambil mainin handphone, tiba-tiba salah satu dari rombongan itu, bapak-bapak tentunya memegang kamera DSLR yang dari lagaknya sedang memotret ke arah candi yang kebetulan disitu ada guenya! Karena gue takut disangkan kesana sendirian, akhirnya gue kirim sinyal pertolongan pada kedua teman gue tersebut, yagn sangat disayangkan mereka tidak menangkap sinyal gue samsek! Mereka malah meneruskan kembali aksi foto-fotonya. Akhirnya gue cuma bisa pasrah pura-pura bego sambil ngalangin wajah gue dengan satu tangan supaya orang itu gak dapet wajah gue. Alhasil, rombongan keluarga bapak tersebut dari arah lain yangjaraknya lumayan jauh sama mereka, cuma bisa bilang "Mba, mba... hati-hati tuh lagi difoto". "Suit..suit... sekalian aja kenalan sama mbaknya. Tanya siapa namanya". Disambut dengan gelegar tawa. Karena gue gak tahan lagi, akhirnya gue berdiri dan beres-beresin tas temen gue yang lainnya. Dan disaat itulah gue juga baru nyadar kalau ada kacamata bertengger dengan manisnya diatas kepala gue! Habislah gue! Akhirnya gue cuma bisa manggil kedua temen gue sambil pura-pura ngasih kacamata, yang padahal itu kacamata gue sendiri yang dibawa sama temen gue, tapi sialnya lagi dipake sama gue! Kedua teman gue cuma nyamperin gue dan ngambil kacamatanya itu dan kemudian kembali berfoto ria lagi, meninggalkan gue (lagi)! Bapak-bapak yang foto gue dari luar halamn candi tersebut kemudian nyamperin gue, dan kameranya dia kasih ke temannya yang lain, yang juga masih bapak-bapak. Saat itu gue masih belum bisa nebak dia mau berbuat apa lagi karena otak gue sama sekali gak bisa jalan kalau lagi di saat-saat yang memalukan. Dan setelah bapak yang pertama itu nyamperin gue dan ngajak ngobrol (basa-basi), "Mba'nya darimana? Candi yang keempat dimana ya mba'?. Dan akhirnya gue juga tau kalau dia juga dari Bogor (Yasmin) dan dia kenal sama rektor Univ gue. Yassalam... Dan ternyata dia sengaja nyamperin gue, kemudian berpose dan temannya yang lain itu memfoto gue dan bapak pertama tersebut!
















Akhirnya gue panggil lagi kedua teman gue itu dan minta untuk kembali jalan ke candi yang kelima. Dan hebatnya mereka malah merasa terganggu karena sesi fotonya belum selesai dan tidak mengkhawatirkan temannya yang lagi disamperin orang asing! Malang sekali diriku.
Karena gue merasa sudah cukup istirahat, akhirnya gue bisa kembali jalan, malah bisa ikut foto-foto juga.

 Di tengah perjalanan turu, kita menyempatkan diri untuk berfoto ria. Ya walaupun hasilnya tidak maksimal, tidak terlalu menandakan bahwa kita lagi diatas, tapi tak apalah. Lelahnya terbayar. Kalau gak ada kedua temanku itu, mugkin baru sampai Candi Gedong 2, dapat dipastika gue gak meneruskan perjalanan ke candi-candi yang selanjutnya. Mungkin next time gue harus kesana lagi nyobain naik kudanya sambil ditemenin Tour Guide. Dan buat anak-anak kota yang demen main ke Mall, harus nyoba sekali-kali main ke alam. Biasakan kaki untuk berjalan, bukan hanya bisa naik kendaraan hahaha...
Semoga foto dan isi blognya bisa menarik oembaca untuk mengunjungi Semarang ^v^



Monday, August 24, 2015

Lika-Liku Semester Empat

Satu bulan lebih telah berlalu semester empat. Dan baru saat inilah aku meluangkan waktu untuk bisa kembali menulis di blog. Sebetulnya sudah lama aku ingin menulis, hanya saja waktu yang tepat itu baru datang saat ini. Sebelum cerita ini basi, aku harus menulisnya sekarang juga. Let's check it out!
Ku pikir, semester empat adalah perjalanan kuliahku yang paling berat selama 2 tahun aku menjalani kuliah. Bayangkan saja. Dua minggu menjalani kuliah, aku terkena tipes. Tidak terlalu parah memang, seperti postingan yang aku ceritakan sebelumnya. Tetap masuk kuliah walaupun lemas. Pusing dan panas ketika malam. Semua itu pulih ketika aku minum obat selama kurang lebih satu minggu. Dua bulan kemudian, tipes ku kembali kambuh. Dan kali ini lebih parah. Seminggu penuh aku demam tinggi yang menyebabkan rambutku masih rontok hingga saat ini. Jika dihitung, hampir dua bulan aku mengalami kerontokan gara-gara tipes. Badan lemas, pusing, ditambah lagi gampang sekali terkena ambeien jika aku tidak memakan sayur ataupun buah-buahan. Sangat menyiksa.
Hari kedua setelah demam ku tak muncul lagi, aku berniat observasi bersama teman-temanku ke sebuah TK. Perjalanan dari kampus hingga tujuan, kurang lebih 30 menit. Kira-kira baru saja 5 menit perjalanan, aku terjatuh dari motor. Aku mengendarai motor pelan-pelan karena aku masih lemas. Kronologinya adalah ketika aku sedang membenarkan letak botol di leher stang, belum sempat aku melihat ke depan, aku sudah nyungsep ke samping yang kebetulan ada tebing tanah yang di tumbuhi pohon-pohon kecil. Saat itu aku memakai helm, sarung tangan, dan masker. Tapi justru malah wajahku yang terluka cukup parah. Sebelah mata, kening, dan pipiku bengkak. Jari tangan kiriku lebam dan terkilir dan sampai saat ini rasa itu belum hilang. Betisku pun lebam, lutut, dan tanganku juga terluka. Kaca helm H*nda ku copot, spion kiriku copot, bagian untuk selah (starter kaki) malah jadi lurus,jadi gak bisa di selah karena nempel dengan bagian mesin motor yang kau tidak tau namanya. Baru saja sembuh tipes, jatuh dari motor. Cobaan yang cukup berat dan datang bertubi-tubi untukku. Tapi untungnya IP ku tidak turun. Walaupun tidak naik dengan nilai yang signifikan dari yang sebelumnya.
Kurang dari seminggu lagi aku akan memasuki semester lima. Babak baru perkuliahanku. Dengan jadwal yang tidak kalah padat dengan semester 4. Dan aku harap aku bisa menjalaninya dengan cobaan apapun yang akan menghadang nanti. Amiin...

Monday, June 22, 2015

Ketika Baper Muncul












Baper alias bawa perasaan. Satu kata yg mmiliki banyak makna bagi setiap individu. Begitupun dengan diriku sendiri. Dan baper kali ini sangat berbeda dengan pengertian baper diatas yg aku ambil dr sebuah akin instagram komedi.
Entah kenapa tibatiba kepikiran buat ngeblog something yg menurutju rada absurd buat gue yang akhirakhir ini sibuk persiapan uas dengan minggu tegangnya. Ya Anggap aja ini sebagai intermezo buat diri sendiri sebelum stress mikirin uas.
Pada suatu pagi aju nonton tv, iseng gantiganti channel karena gak ada tayangan yg menarik. Sampai akhirnya pd suatu channel swasta yg menayangkan video clip suatu grup vocal. Menariknya personil grup vokal tersebut adalah empat perempuan berhijab dengan judul lagunya "Kekasih  Halalmu". Lagunya asli enak banget di telinga gue. Liriknya nyentil kaum adam banget! Setelah beberapa waktu lalu booming lagu "Marry your daughter". Sekarang ada lagu versi kaum hawanya. Lucu sih. Sampe diriku ini baper banget dengerin lagu itu. Berharap masih ada ikhwan yg tersisa yg berpikiran islami dengan melamar menjadi kekasih halal seperti ajaran Islam. Pacaran setelah menikah *ups. Entah postingan gue ini semacam kode apa bukan, gue sendiri juga bingung. But, honestly waktu dengerin lagu itu, tibatiba pikiranku melayang pada seseorang yg aku pikir dia cukup mengerti tentang aturan Islam sehingga dia tidak akan mengajak pada halhal diluar ajaran Islam itu sendiri. Insya Allah.
Nih aku kasih liriknya. Kalian resapi sendiri. Hatihati bisa memunculkan baper tingkat tinggi untuk orang yg benarbenar "paham" 😁

Jangan coba coba sentuh hatiku kalau kau tak niat serius
Bila ku benar benar jatuh cinta apa kau mau tanggung jawab
Bukan berarti ku tak suka kau dekati aku
Tapi aku takut kau hanya memberiku harapan palsu

Apakah kau menaruh hati padaku
Dan berniat untuk menjadikan aku kekasih halalmu
Only one for you

Jangan kau coba coba dekati aku hanya karena kau ingin tau
Bila ku benar benar jatuh cinta ku pasti kan selalu setia
Bukan berarti kau tak boleh mendekati aku
Tapi aku takut kau hanya memberiku harapan palsu

Kalau kau benar sayang jangan pernah kecewakan diriku
Promise me you marry me
I will be the best for you

Tuesday, June 16, 2015

Trap in Comfort Zone? NO!

 "A comfort zone is beautiful place. But, nothing ever grows there" - Unknown -
Saya membutuhkan tamparan terlebih dahulu untuk bangkit meninggalkan zona nyaman itu. Memaksa diri untuk grow up karena hanya saya sendiri yang punya kendali atas diri saya dan saya tidak mengizinkan siapapun untuk ikut campur tangan didalamnya.
Saya anak sulung yang mempunyai satu adik laki-laki. Kalian sendiri pasti bisa menebak bagaimana orangtua memperlakukan anak perempuan satu-satunya. Walaupun anaknya sepasang (perempuan dan laki-laki), tentu saja anak perempuan lebih mendapatkan perhatian lebih. Hm...mungkin istilah yang tepat itu lebih di'protect' daripada anak laki-laki. Ya seperti itulah yang aku rasakan. Ditambah lagi anak pertama. Saya yakin setiap orangtua berharap lebih kepadanya. Melihat seperti itu, saya merasa keperluan saya lebih didulukan dibanding adik saya (terlebih dalam hal pendidikan). Hal itu membuat saya merasa saya sedikit dimanja, yang ditambah lagi fisik saya yang tidak tahan banting alias rapuh;gampang sakit. Dan ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan mereka (mungkin).
Beberapa waktu lalu, ada sesuatu yang mengusik pikiran dan hati saya ketika seseorang menamparku dengan kata-katanya. Ia bilang bahwa selama ini saya hanya bisa minta uang pada orangtua untuk membeli barang-barang diluar keperluan kuliah (hedonism/foya-foya), apa-apa yang nanggung masih orangtua, gak pernah ngerasain susahnya cari uang dan bla bla bla. Come on! Apa yang menjadi landasan dia berkata seperti itu? They may know my name, not my story! Secara usia, memang seharusnya saya sudah harus bisa mencari uang sendiri. Tapi ini masih masanya mencari ilmu. Masanya mencari uang akan ada saatnya setelah ini. Tapi terlanjur. Kata-katanya sudah terlanjur menampar saya. Tamparan itu membuat saya bangkit dari comfort zone. Saya ingin membuktikan bahwa saya tidak serendah apa yang dia pikirkan.
Dua minggu sebelum masuk kuliah saya mulai berusaha mencari part time job yang biasa diisi sama mahasiswa buat nambah-nambah uang jajan sekalian ngisi waktu luang (biasanya mahasiswa yang gak aktif organisasi kampus alias kuliah-pulang-kulian-pulang). Mulai dari akhir februari saya memanfaatkan sosmed yang saya punya. Searching by hashtag, keyword, group, etc. Loker buat mahasiswa sih ada aja, tapi rata-rata lokasinya jauh dari kampus. Kurang-lebih butuh waktu 30 menit perjalanan, dan waktunya sendiri dari sore sampai malam. Tapi setiap saya hampir menyerah, aku berusaha mengingat lagi kata-katanya yang berhasil menampar saya. Tak lelah kembali mencari info di sosmed hari demi hari. Tak lupa juga saya berdoa kepada sang Kuasa agar dimudahkan dan diberi petunjuk. Ketika saya berkata "ingin", sedangkan Allah berkata "tunggu". Saya terus berusaha dan berdoa. Sampai akhirnya hari itu datang. Awal April saya mendapatkan rejeki itu. Dan kau tau? Setelah bolak-balik cari info dan berusaha datang ke tempat, job inilah yang sesuai dengan jadwal kuliah, jadi sama sekali tidak mengganggu kuliah. Semakin lama saya semakin percaya bahwa ALlah Maha Tau apa yang hambaNya butuhkan, bukan yang hambaNya inginkan. Hanya saya kita harus tetap berusaha, berdoa, dan percaya bahwa Dia tidak tidu. Dia selalu mendengar doa kita dan melihat usaha yang sedang kita lakukan. Semasih hal itu tidak melanggar dari aturan-Nya. Dengan cara yang entah bagaimana, Allah akan selalu memberikan yang lebih dari sekedar baik. Berprasangka baiklah pada-Nya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Walau Dia menguji kita dengan merasakan sakit terlebih dahulu.
Tanggal 5 Mei kemarin tepat sebulan saya nyambi kuliah. Ya memang fee nya gak seberapa, namanya juga part time. Tapi setidaknya saya berusaha untuk tidak membebani orangtua saya diluar biaya kuliah. Saya bisa membeli barang apapun yang saya mau dengan uang saya sendiri. Saat ini pun badan saya sudah terbiasa dengan rutinitas baru ini. Tidak ada keluhan. Malah badan saya bereaksi (badan linu dan pusing) ketika saya hanya diam di kost, tidak melakukan kegiatan apapun. Karena kebetulan hampir seminggu kemarin saya libur sambilan. Padahal biasanya pagi-sore kuliah, dilanjut lagi sambilan sampai malam kalau hari biasa, walau kadang gak full sih senin-kamis. Yang pasti kalau sambilan jumat-minggu, sama sekali gak mengganggu kuliah. Paling rada kwalahan aja kalau lagi banyak tugas (apalagi kalau kelompokan) dan gak ada waktu buat jalan sekedar refreshing bareng teman. Harus mutar otak buat jalan bareng teman. Tapi bagusnya sih saya jadi lebih bisa menghargai waktu. Gak ada lagi waktu buat santai-santai.

"Hidup tidak selamanya berjalan mulus. Hidup butuh masalah supaya kita tau punya kekuatan. Butuh pengorbanan supaya kita tau punya kekuatan. Butuh pengorbanan supaya kira tau cara bekerja keras. Butuh airmata supaya kita tau merendahkan hati. Butuh dicela supaya kita tau bagaimana caranya menghargai. Butuh tertawa supaya kita tau mengucap rasa syukur. Jika setiap harapan berjalan sesuai dengan rencana, maka kita tidak akan pernah belajar bahwa kecewa itu menguatkan".

"Ketika seseorang menyakitimu lagi dan lagi, Anggaplan mereka sebuah amplas yang menggosok Anda. Pada akhirnya Anda akan bersih mengkilap dan dia habis tak berguna" - Deddy Corbuzier -

KKL ~ Goes to Malang

Sudah dua bulan lebih KKL dilaksanakan. Dan sudah dua bulan postingan gue yang satu ini mendem di draft dan gak kelar-kelar karena banyak prioritas gue yang lebih penting! Hahaha entah kepentingan apa itu, yang pasti semua kepentingan itu membuat gue gak bisa menyempatkan waktu untuk posting di blog. Nanti malam udah mulai taraweh, besok mulai puasa, besok senin-rabu gue UAS dengan mengambil minggu tenang yang keberadaannya hanya mitos dan masih dipertanyakan sampai detik ini (curcol dikit hehe). Ok. Langsung aja gue mulai perjalanan KKL gue.
Kuliah Kerja Lapangan sudah berlalu. Seperti yang gue janjikan di postingan sebelumnya. Gue akan share sedikit tentang perjalanan KKL gue kemarin. Let's check it out!
Semarang-Solo-Malang. Rombongan mulai berangkat dari kampus gue kira-kira jam 06.00 dan sampai Solo kira-kira jam 09.00 lah ya. Kunjungan pertama kita di TK Inklusi Lazuardi Kamila Solo. TK tersebut didirikan tahun 2001 dan bekerjasama dengan Poltekes Solo karena mereka memang spesialis inklusi, untuk anak-anak berkebutuhan khusus. TK Lazkam (Lazuardi Kamila) didirikan berawal dari keresahan para pendidik karena banyak anak-anak inklusi yang ditolak di sekolah umum. Padahal, obat yang paling mujarab bagi anak-anak inklusi adalah berbaur (bersosialisasi) dengan anak-anak normal lainnya. TK Lazkam mendapat julukan "Sekolahnya Manusia" karena memang mereka tidak pernah menolak satupun anak yang ingin masuk dan belajar, tapi dengan catatan, "Setiap anak yang masuk ke TK Lazkam, orangtua harus mau observasi dan bersosialisasi selama 3 bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Hal itu dilakukan untuk memudahkan guru untuk mengenal anak didiknya ketika mereka mulai masuk ajaran baru. Jadi tidak ada guru yang tidak tau tentang kepribadian anak didiknya dan tidak ada guru yang tidak mengetahui ada kejadian apa di lingkungan sekolah selama proses belajar-mengajar". TK Lazkam pun mempunyai terapis. Mereka biasanya mengambil orang ahli seperti lulusan fisioterapi.
Dokumentasi di TK Lazuardi Kamila Solo :







Setelah dari TK Lazkam, kami lanjut makan dan shalat dzuhur di RM. Kurang lebih pukul 14.00 kami melanjutkan perjalanan menuju ke Malang. Tidak butuh waktu lama, medan jalan menuju Malang membuat beberapa orang yang ada di bus kami mual alias mabok. Gue salah satunya. Jalan berbelok-belok, ditambah lagi supir bus yang mengendarai dengan cepat. Karena gue mabok, akhirnya gue dipindah tempat duduk dari kelima dari depan, jadi kedua dari depan. Setelah pindah kursi itu, rada mendingan sih. Sampai akhirnya bus berhenti di SPBU karena banyak anak-anak yang ingin buang air kecil. Dan beberapa anak jajan bakso. Gue yang sebetulnya ngidam dari waktu makan siang tadi, akhirnya gue ikutan beli karena ingin membuat perut menjadi hangat (tadinya). Tapi ternyata, sekitar 15 menit setelah bus kembali jalan melanjutkan perjalanan, perutku memuntahkan semua bakso itu. Beberapa temanku ngomel karena aku ngeyel dibilangin jangan makan bakso, nanti muntah lagi itu jadi kenyataan. Melihat aku seperti itu, akhirnya aku dipindah lagi ke kursi tepat belakang supir dan bersebelahan dengan temanku yang siap memijatku ketika aku muntah. Pukul 21.00 kita akhirnya sampai Hotel. Dan ketika aku ingin kembali ke kursi ku, beberapa temanku melarang karena suasana bus di area belakang sudah tidak kondusif karena banyak anak yang muntah. Ya apa boleh buat. Aku ingin mengambil barang-barangku untuk dibawa ke hotel. Sesampai di hotel, kita langsung makan malam. Sekamar isi 4 orang. Aku dan ketiga temanku selalu bersama-sama dan kebetulan kita makan terakhir di ruangan itu. Kami berempat sempat heboh tertawa karena salah satu temanku tiba-tiba mual ketika temanku yang lain menyebut kata "bus". Karena doi masih terngiang-ngiang banyak yang muntah dan bau busnya sudah gak jelas bercampur. Melihat kita yang sedang tertawa, kelompok temanku yang lain melihatku dan berkata, "Udah sembuh Ndah? Udah bisa ketawa-ketawa?", dengan wajah sedikit bingung bercampur khawatir. Aku juga bingung kenapa dia bisa bertanya seperti itu, tapi akhirnya aku ngeh apa yang dia maksud. "Iya udahlah. Emang kenapa? Tadi aku parah banget ya muntahnya?". Dengan tidak santai dia bilang, "Iyalah! Kamu tau? Di bus kita yang paling parah itu kamu tau. Orang mah sekali muntah udah selesai. Kamu muntah berapa kali tau deh! Terus mukanya juga melasin banget gitu". Aku cuma bisa tertawa mendengar dia berkata seperti itu.Ternyata memang separah itu ya? Padahal aku memang biasa mabuk darat seperti itu kalau jalannya berbelok-belok dan kecepatan mobil yang kencang. 




Selasa pagi, kura lebih pukul 08.00 rombongan KKL kami bergerak menuju obyek KKL 2 yaitu ke TK Unggulan Al-Ya'lu Malang. Sebuah TK Internasional yang melahirkan bibit-bibit unggul. Selama kami disana, kami tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar di lingkungan sekolah. Dokumentasi di handle oleh pihak TK. Disana menganut model pembelajaran sentra dan permainannya pun berbeda dengan TK lain pada umumnya, Disini ada permainan roller coaster untuk anak. Medannya hanya berbelok saja, tidak ada variasi naik-turun-menukik-apalagi sampai berbalik. Tapi, karena saat ini masih sering hujan, jadi untuk sementara permainan tersebut ditutup sampai cuaca memungkinkan. DIsana juga ada kebun anggur, kolam renang, dan permainan putar yang dijalankan oleh mesin, bukan diputar manual seperti pada TK umumnya. Yang membuat surprise kita semua adalah ketika kami di kumpulkan di sebuah ruangan seperti Home Mini Theatre dan anak-anak perwakilan TK tersebut tampil bermain cerdas cermat bersama perwakilan dari masing-masing rombel dari pihak kami selaku mahasiswa. Soal cerdas cermat dibuat dari pihak TK , seperti nama-nama ibu kota Indonesia sampai dunia, ibu kota negara-negara di dunia, nama-nama bandara di Indonesia sampai dunia, bendera negara di dunia, menerjemahkan kosakata ke bahasa Inggris dan Arab. Dan anak-anak tersbut memenangkan lomba cerdas cermat dengan skor jauh diatas dari mahasiswa dengan menjawab  dengan cangat cepat. Inilah yang disebut unggul dan patut go Internasional! Anak-anak tersebut lahir tidak serta-merta begitu saja, tapi juga peran guru lah yang penting.




Ba'da dzuhur, kami melanjutkan kunjungan kami ke Universitas Negeri Malang (UM). Disana, kami disambut dengan baik. Kami dikumpulkan disebuah ruangan seperti auditorium, dan ada perwakilan dari pihatk UM yang menyampaikan tentang prodi PG Paud di UM, kemudian ada perwakilan dari masing-masing Universitas yang tampil tari dan paduan suara.




Rabu pagi, kami check out dari Hotel dan langsung menuju Petik Apel. Untuk kesana, kita tidak bisa naik bus, karena jalan yang sempit dan tidak bagus atau tepatnyah tidak mendukung untuk dilewati oleh bus. Tidak seperti yang kami bayangkan. Kebun apel itu tumbuh tidak tinggi alias pendek. Jadi kita harus merunduk untuk menyusuri kebuh apel itu untuk mencari apel mana yang bagus untuk kita petik. Kita bisa makan sepuasnya dan gratis jika kita makan di kebun apel itu. Dan jika kita mau bawa pulang apel sebagai oleh-oleh, apel tersebut harus di kilo. sepeluhribu per kilonya.
Dokumentasi di Petik Apel :









Seusai dari petik apel, kami langsung menuju Jatim Park 1. Hari itu, kebetulan banyak banget orang yang berkunjung kesana. Sama seperti kita. Kunjungan sekolah (study tour) ataupun KKL. Didalamnya ada wahana bermain dan edukasinya, ya gak beda jauh sama TMII kali ya. Cuma kalau disini, HTM berlaku untuk semua permainan kecuali permainan koin macam di Time Zone gitu. Berkunjung ke Jatim Park 1 tidak begitu mengesankan karena baru saja kita menyusuri jalan menuju wahana yang harus melewati taman edukasi terlebih dahulu, tiba-tiba hujan. Beberapa permainan tidak bisa dijalankan, dan terpaksa kami harus menunggu sampai hujan redakurang lebih sejam. Setelah itu kita hanya bisa menjajaki rumah hantu dan roller coaster karena kita sudah dipanggil untuk segera kembali ke bus dan melanjutkan wisata lainnya.
Dokumentasi di Jatim Park 1 :





Wisata selanjutnya Museum Angkut. Kekecewaan kita di Jatim Park 1 sedikit terbayar ketika kita memasuki Museum Angkut. Mungkin rada-rada katro aja kali ya saking senengnya akhirnya bisa juga kesini hahaha. Didalamnya terbagi dalam beberapa zona, diantaranya zona Sunda Kelapa, Europe (Italia, Paris, German, dan Inggris, American (Hollywood), Las Vegas, Gangster Town & Broadway Street. Buat yang pengen ke negara Barat sana, gue rekomendasiin dulu buat ke Museum Angkut biar kalian punya sedikit gambaran disana. Hahahaha lebay siiih >,<
Dokumentasi di Museum Angkut :




















Kurang lebih jam 5 sore kami kembali ke bus dan melanjutkan kunjungan teakhir yaitu beli oleh-oleh. Tokonya pun dikunjungi banyak wisatawan selain rombongan kita. Jadi rada males juga sih mau beli oleh-oleh. Akhirnya gue ngikut teman aja sih beli apa, gue ngikut. Asal ada buah tangan buat orangorang di kost lah. Jam 7 kita kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Semarang. Gak sampai 15menit jalanan sudah berbelok-belok, gue yang lagi-lagi muntah, karena memang baru selesai makan juga kali ya sebelum perjalanan pulang, untung saja teman gue langsung tanggap. Dia kasih minyak putih dan antimo. Alhasil gue bisa tidur dengan tenang sampai Solo kira-kira jam 2 pagi. Perjalanan Solo-Semarang gue lalui dengan baik-baik saja, tidak ada halangan, dan gak pake muntah lagi. Ya kalau sekarnag gue ingat masa-masa itu, rasanya ingin kembali KKL. Masa kuliah yang paling menyenangkan ya jalan-jalan. Oh ya beberapa teman gue pun ingin kembali ke Malang dan ingin berinvestasi disana seperti villa, misalnya. Karena kota Batu, Malang benar-benar kota wisata yang harus dikunjungi. Setidaknya sampai kita belum bosan hahaha.