Ternyata, masalahku masih sama dengan yang lalu. "Pada kenyataannya, tidak seburuk dengan apa yang aku bayangkan". Yup. Curahan hati yang aku postinga sebelumnya.
"You hurt me. I hate you".
Pada kenyatannya, aku sudah mengikhlaskan smuanya. Ingat! Aku sudah mengikhlaskan, bukan melupakan. Karena jika kita mengikhlaskan sesuatu, otomatis kita akan merelakan dan melupakan hal yang sudah terjadi pada kita. Berbeda jika kita melupakan suatu hal. Sampai kapanpun, kita tidak akan pernah berhasil dengan sempurna melupakan hal itu. Malah, terkadang kita selalu mengingat hal yang sangat ingin kita lupakan itu.
"Kita tidak tahu apa yang kita rasakan, sampai seseorang itu ada dihadapan kita"
Benar sekali pepatah itu. Ternyata...aku tidak membencinya. Sungguh. Hanya saja, aku belum siap bertemu dengannya sehingga membuatku lemas, terdiam bisu ketika dia berada dalam jangkauanku. "Luka yang akan mendewasakanku". Lagi-lagi benar. Aku merasa bahwa saat ini...aku sudah berpikir lebih dewasa karena luka itu.
Aku pun ingat bahwa ketika kita marah, bahakn sampai rasanya ingin membencinya...Ingatlah kebaikannya. Ingatlah semua perannya dalam hidup kira. Jangan sampai satu masalah saja yang membuat kita sakit hati itu lantas bisa dengan mudah begitu saja kita membenci orang itu. Berpikirlah dengan jernih. Berwudhulah. Karena pada saat itu kita sedang dalam amarah. Bahwa saat itu kita sedang dikecewakan/disakiti oleh orang lain. Percayalah bahwa memaafkan itu indah. Dengan memafkan, kita tidak punya beban lagi. Jangan disangka hanya orang yang bersalah dan orang yang tidak dimaafkan saja yang mempunyai beban. Tapi orang yang tidak memaafkan pun pasti punya ganjalan selama hidupnya. Memaafkan memang sulit, tapi lebih sulit lagi hidup dalam kebencian.
Memang kebanyakan orang itu merasa bahwa, memaafkan itu hanya mudah di mulut, tetapi pada kenyataanya tidak begitu. Aku pikir, semua hal apapun didunia ini tidak ada yang sulit jika kita ingin mencoba dan berusaha. Mengapa? Karena aku pernah merasakan semuanya. semua yang aku posting, semuanya adalah apa yang aku alami (based on true story). Intinya, memaafkan memang sulit awalnya. Tapi, jika kita sudah memulainya...semuanyaa akan mudah. 18 tahun lamanya aku hidup dalam keadaan sulit memaafkan seseorang. Dan baru kali ini...rasanya mudah sekali untuk memaafkan orang lain. Mengapa? karena Allah pun memaafkan hambaNya. Mengapa aku sebagai hambaNya yang lemah dan hina ini tidak bisa memaafkan sesama makluk Allah?
Hmm...masih banyak yang aku pelajari dalam hidup ini. Tapi, aku sudah tahu kuncinya.
"Ikutilah petunjuk Allah (Al-Quran & Hadits), niscaya kau akan bahagia dan selamat dunia & akhirat"
"Seribu teman pun tidak akan cukup, tapi satu musuh itu sudah terlalu banyak".
"Rasa sakit karena disakiti orang lain itu biasanya sebentar. Pemahaman yang baik setelah rasa sakit itu pergi yang akan abadi" -Tere Liye
Special thank for someone. Yang telah mengajarkanku banyak hal dan tak henti mendoakan yang terbaik untukku. Aku bisa merasakan semua itu. BIG Thanks for you ;')
No comments:
Post a Comment