Setelah dua bulan lebih gak aktif nge-blog, akhirnya gue punya topik pembicaraan lagi yang bisa gue share. Baru dua hari ini gue masuk kuliah semester empat, dan tugasnya udah bejibuuuuun (*tears). Ini juga gue nyolong-nyolong waktu nge-blog diantara sela-sela kuliah gue, yang berhubung minggu pertama kuliah baru penjelasan kontrak kuliah, jadi gue kuliah gak full dua atau tiga sks. Maka dari itu sedikit cerita tentang liburan gue kemarin yang sebetulnya gue juga gak bisa nge-judge kalau liburan gue itu benar-benar menyenangkan ataupun tidak berkesan. "For every laugh, there should be a tear". - Walt Disney. Gue akui, itu benar adanya,
Bogor ~ Mungkin memang bukan kota kelahiranku, tapi aku nyaman tinggal disana. Bukan karena kotanya strategis, sejuk, atau apalah itu alasannya. Aku lebih merasa, hidupku memang disana. Aku pikir, Bogor sudah menjadi keluargaku. Dari umur 5 tahun-sekarang, Bogor sudah menjadi 'rumahku'. Bahkan, kota kelahiranku pun, aku tidak begitu peduli, dalam artian aku merasa rumahku disana. Selalu Bogor yang ku anggap. Karena disanalah keluarga besarku (read: tidak selalu dikaitkan dengan hubungan darah).
Liburan sebulan setengah aku habiskan di Bogor. Awal liburan, semuanya berjalan dengan amat baik. Bahkan, aku sempat berkumpul dengan teman-teman SMA, walaupun tidak sempat jalan-jalan bersama karena waktu kosong kita yang berbeda-beda. Sampai pada dua minggu sebelum liburan berakhir, ada sesuatu masalah yang menimpaku dan aku tidak bisa share disini apa masalah itu. Yang jelas, dengan adanya masalah ini, untuk next holiday mungkin Bogor bukan lagi tujuan utama ku untuk berlibur disana. Walau aku ingin. Karena seperti yang sudah ku bilang, Bogor sudah menjadi satu dalam hidup ku. Sudah menjadi keluarga. Enam bulan meninggalkan Bogor itu rasanya seperti ada yang kurang. Entah terdengan lebay atau tidak, tapi itulah kenyatannya.
"Setiap orang punya masa dan kenangan yang indah di suatu tempat. Di suatu kota yang selalu ia rindukan". Seandainya aku kembali, mungkin tidak akan tinggal menetap, tapi hanya berlabuh.
I'll miss you, dear :')
No comments:
Post a Comment